Arya Sinulingga Komite Eksekutif atau Exco Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengajak masyarakat Indonesia untuk menghentikan ujaran kebencian yang ditujukan kepada para pemain Timnas Indonesia U-23.
“Kalau kita mau timnas kita bagus, kalau kita mau sepak bola kita maju dan masih bisa ada orang-orang yang kita naturalisasi, tolong hentikan ujaran kebencian kepada para pemain,” tulis Arya melalui akun Instagram pribadi: @arya.m.sinulingga yang dikutip Antara, Kamis (9/5/2024).
Ia mengatakan, fenomena ujaran kebencian kepada pemain Garuda Muda marak bermunculan, terutama setelah penampilan Marselino Ferdinan yang dianggap warga pengguna media sosial (warganet) sebagai pemain yang individualis dalam laga melawan Irak pada Piala Asia U-23 2024.
Bahkan, KMSK Deinze klubnya Marselino, juga diserang warganet yang meminta agar Marselino dikeluarkan lewat akun media sosial klub asal Belgia itu.
“Itu kan sudah tidak benar,” katanya.
Ujaran kebencian itu, kata Exco PSSI, telah menjadi bahan perbincangan di kalangan para penggawa Garuda Muda yang semuanya mendukung Marselino.
Arya pun menyebutkan, ada hal tidak terpuji lain yang ditunjukkan warganet Indonesia saat menyerbu akun media sosial Jens Raven, pemain yang hendak diproses naturalisasi.
Pemain berdarah Indonesia yang kini membela FC Dordrecht juga diserang dengan tuduhan mencari pendukung atau pengikut saat mengunggah konten di media sosial.
“Kenapa kita harus begitu?,” ucap Arya.
Kemudian dalam perkembangan sepak bola dunia saat ini, ia mengatakan bahwa pihak FIFA benar-benar berupaya agar tidak ada ujaran kebencian terhadap para pemain.
Sementara itu bagi PSSI, kata Arya, ujaran kebencian tersebut cukup berbahaya bagi sepak bola Indonesia karena bisa menghambat proses naturalisasi para pemain.
Menurutnya, para pemain yang sebelumnya ingin bergabung membela Merah Putih, dapat merasa enggan karena perbuatan warganet yang suka menyerang dengan ujaran kebencian.
“Bahaya kan, itu bisa menghambat (proses naturalisasi) loh. Saya jadi curiga jangan-jangan ada usaha membuat kami (PSSI) terhambat naturalisasi dengan membuat isu bahwa netizen Indonesia suka mem-bully,” ucapnya.
Oleh karena itu, Arya mengajak seluruh elemen masyarakat agar menyadari dampak fenomena ujaran kebencian dan bersama-sama mencegah agar upaya membangun Timnas Indonesia unggul dan berprestasi bisa tercapai. (ant/sya/ham)